MAKALAH
PENGANTAR KIMIA LINGKUNGAN
PENGGUNAAN
TUMBUHAN SEBAGAI PEREDUKSI PENCEMARAN UDARA
Oleh:
Shiddiq Hasanofic 4301411134
Nailis
Sa’adah 4301411140
Dian
Mustikasari 4301411145
UNNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pencemaran udara atau
disebut juga dengan polusi udara adalah proses masuknya polutan (bahan
pencemar) ke dalam lapisan udara (atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas
lingkungan udara tersebut.
Pada dasarnya, secara
alamiah alam mampu mengurangi polutan yang masuk ke lingkungannya untuk diubah
menjadi suatu zat yang tidak berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi
ini. Namun, apabila jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah melebihi
batas normal yang tidak dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah
peristiwa yang disebut dengan pencemaran. Salah satu faktor penyebab
meningkatnya pencemaran udara adalah semakin meningkatnya populasi penduduk di
suatu tempat, terutama di kota-kota besar.
Di dalam laporan WHO
(1992) dinyatakan paling tidak 90% dari CO di udara perkotaan berasal dari
emisi kendaraan bermotor. Berdasarkan estimasi, jumlah CO dari sumber buatan
diperkirakan mendekati 60 juta ton per tahun. Separuh dari jumlah ini berasal
dari kendaraan bermotor . menggunakan bahan bakar bensin dan sepertiganya
berasal dari sumber tidak bergerak seperti pembakaran batubara dan minyak dari
industri dan pembakaran sampah domestik.
Proses alami yang terjadi dalam kehidupan kita juga
turut andil, garam dari percikan air laut, debu dari tanah yang terbawa angin
dan badai pasir, asap dari kebakaran yang disebabkan oleh petir dan gas serta
uap dari letusan gunung api. Semua bahan alami itu terdapat dalam kadar yang
rendah dan tidak membawa akibat yang membahayakan.
Sementara gas oksigen merupakan komponen esensial
bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Namun, akibat aktivitas manusia
sendiri yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya
menyebabkan penurunan produktivitas pertanian, kerusakan tanah dan penyakit serta
kematian pada manusia.
Begitu pula, yang terjadi disekitar Stasiun Poncol
dan Tawang, Semarang. Jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang
meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun
kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Udara kota telah dipenuhi oleh
jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pada makalah ini,
kami mempunyai gagasan dalam penurunan pencemaran udara dengan memanfaatkan
tanaman yang dapat dikembangkan disekitar stasiun tersebut, mengingat kondisi
perkembangan kesehatan yang mungkin tidak nampak bagi banyak orang disekitar. Oleh
karena itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat memberikan
solusi dalam mengurangi bahaya pencemaran udara dan dapat dirasakan setelah
terealisasikan dengan baik.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
pencemaran udara yang terjadi disekitar Stasiun Poncol dan Tawang?
2. Apa
sajakah sumber pencemaran udara itu?
3. Apa
sajakah dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup disekitar sumber tersebut?
4. Bagaimana
solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara?
C. Tujuan
Penulisan
1. Memberikan
gambaran mengenai pencemaran udara terutama disekitar Stasiun Poncol dan
Tawang.
2. Memberikan
penjelasan mengenai sumber, efek negatif dan positif pencemaran udara.
3. Memberikan
penjelasan solusi untuk mengurangi pencemaran udara.
4. Menjelaskan
parahnya pencemaran udara yang terjadi dibumi kita.
5. Menyadarkan
pembaca untuk ikut berpartisipasi mengurangi pencemaran udara.
D. Manfaat
Penulisan
Memberi masukan atau
informasi kepada seluruh pembaca terhadap penceramaran udara, dan juga terhadap
pemerintah yang menjadi pemegang hak tertinggi dalam membuat aturan sehingga
pencemaran udara bisa dicegah dan juga efeknya dapat dikuragi dan menjadikan
bumi kita lebih sehat dan bersih.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencemaran
Udara
1.
Terjadinya Pencemaran Udara
Pencemaran udara
terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari
hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3,
gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti suhu yang sangat
tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut
dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara
di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter
konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan pencemar atau
polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran
sebagai berikut:
s Pencemaran
tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
s Pencemaran
tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia
seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
s Pencemaran
tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
s Pencemaran
tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan
kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
2. Sumber
Pencemar Udara
Pencemaran udara
dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor.
Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution).
Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi
kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup.
Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber
bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah
tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktivitas lalu lintas kendaraan
bermotor dan tranportasi laut.
Melihat kondisi yang
ada disekitar Stasiun Poncol dan Tawang, keduanya sama terletak di jalan raya. Pencemaran
yang terjadi dikedua daerah tersebut juga berasal dari sumber rumah tangga dan
sumber bergerak dari aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor.
Kondisi di stasiun
poncol lebih rentan akan pencemaran terhadap jelaga kendaraan bermotor jika
dibandingkan dengan stasiun tawang, karena letaknya terdapat di jalan raya. Sedangkan
di stasiun tawang lebih renatan polusi debu dari tananh yang terbawa angin, karena
kondisi jalanya yang belum teraspal dengan baik. Kurangnya penghijauan yang
terdapat di stasiun juga dapat mempengaruhi kondisi udara karena lebih banyak
lahan yang digunakan sebagai area parkir. Partikel debu yang berada di udara
mengandung berbagai senyawa kimia yang mana dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui saluran pernafasan, mencemari makanan yang dijual pedagang disekitar stasiun.
Partikel debu ini juga dapat berupa asap rokok yang sangat mengganggu, terutama
bagi perokok pasif yang lansung menghirup asap rokok. Menggangu kesehatan dan
dapat menimbulkan penyakit paru-paru.
Gambar 1. Indeks Standar Pencemar Udara
3. Jenis
Zat Pencemarnya
Bahan
pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia ini konsentrasinya relatif lebih
tinggi dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi secara alami,
sehingga dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan
demikian dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Gambar 2. Siklus karbon
Sumber: “Environmental Science”, third edition,
1983, hal. 50
Sumber bahan
pencemar udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar
90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
1)
Gas karbon monoksida, CO
2)
Gas-gas nitrogen oksida, NOx
3)
Gas hidrokarbon, CH
4)
Gas belerang oksida, SOx
5)
Partikulat-partikulat (padat dan cair)
a. Gas
karbon monoksida, CO
Karbon
monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa,
titik didih -192ยบ C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara.
Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:
·
Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau
senyawa senyawa karbon lainnya.
·
Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam
proses industri yang terjadi dalam tanur.
·
Penguraian gas karbon dioksida pada suhu tinggi.
·
Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang
masuk ke atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari
kegiatan manusia.
b. Gas-gas
Nitrogen oksida, NOx
Gas-gas
Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen
dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak
berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan
dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas.
c.
Hidrokarbon CH
Sumber
terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuh-tumbuhan. Gas metana CH4 adalah
senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh
bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk
ke dalam lapisan atmosfer.
d. Gas-gas
belerang oksida SOx
Gas belerang
dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida
dihasilkan dari pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung unsur belerang. Gas
belerang dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang
trioksida SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.
e.
Partikulat
Yang
dimaksud dengan partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat padat dan
tetes-tetes air. Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan
atmosfer dan merupakan bahan pencemar udara yang sangat berbahaya.
f. Partikel
debu
Partikel debu secara
alami dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau dari
letusan gunung berapi. Partikel debu dapat berada di udara melayang-layang
dalam waktu yang relative lama, sehingga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui
saluran pernafasan. Partikel debu dapat mengandung berbagai senyawa kimia, dan
mempunyai ukuran yang berbeda tergantung dari sumber emisinya.
Logam Pb di udara salah
satunya yang dapat terkandung di dalam partikel debu. Logam Pb diperoleh dari
hasil emisi pembakaran bahan bakar bensin yang mengandung Pb. Partikel Pb dalam
bensin berupa senyawa organic yaitu Pb-tetraetil yang berfungsi untuk menaikkan
bilangan oktan dari bensin. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat
menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah, merusak fungsi hati
dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf.
4. Pengaruh
Kebisingan dan Bau terhadap Kesehatan
Tempat
Pembuangan Akhir pastilah banyak sampah yang terkumpul dalam jumlah yang sangat
besar. Apa yang terjadi jika tidak ada tempat pembuangan akhir dari sampah? Apa
yang terjadi jika sampah dibiarkan saja, tanpa diolah atau diperlakukan? Bau
busuk yang berasal dari sampah juga merupakan proses biologis yang dilakukan
oleh mikroorganisme. Mikroorganisme melakukan penguraian secara alami untuk
mengubah senyawa menjadi zat yang lebih sederhana. Timbunan
sampah selain menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, juga dapat menghasilkan
gas metana (CH4). Bau busuk yang timbul dari sampah dapat menyebabkan timbulnya
penyakit. Binatang lalat juga membantu penyebaran terjadinya penyakit. Melalui udara,
bau yang timbul dari sampah dapat menyebabkan kepala pusing, sesak nafas, dan
dapat menimbulkan mual bagi orang yang menghirupnya.
Bunyi atau
suara juga dapat menyebabkan pencemaran udara jika melampaui batas pendengaran
manusia. Bunyi merupakan gelombang zat yang sampai ke telinga manusia. Bising
merupakan bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang
dan waktu sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan. Sumber
kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor seperti saat menyalakan
klakson, bunyi knalpot yang memekakkan telinga, atau banyaknya mobil yang
berlalu lalang. Sumber transportasi lain yang juga dapat menyebabkan kebisingan
adalah kereta api dan penerbangan.
Kebisingan
juga dapat terjadi dari sumber yang diam seperti pada kegiatan konstruksi yaitu
mesin pengaduk semen, penghancuran material, atau pemadatan tanah. Dari
kegiatan perindustrian, alat-alat industri, mesin, dan diesel juga dapat
menyebabkan kebisingan. Acara live music yang menggunakan sound
system atau alat pengeras suara yang memekakkan telinga juga penyebab
terjadinya kebisingan.
Tahukah
kalian bahwa kegaduhan di ruang kelas juga dapat menyebabkan kebisingan? Apa
dampak yang terjadi karena kebisingan? Dampak yang timbul karena kebisingan
dapat mengganggu kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan
darah, yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah
tidur, dan mudah emosi. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam acara musik
yang digelar di panggung dapat memicu terjadinya pertengkaran diantara
penonton. Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat meniumbulkan
tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan tuli
yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi kerusakan sebagian atau seluruh
alat pendengaran jika intensitas kebisingan sangat tinggi. Jadi, jangan
menganggap terlampau remeh terhadap kebisingan yang timbul, karena dengan
meningkatnya usia, kebisingan dapat menyebabkan penurunan daya dengar yang
akhirnya dapat mengakibatkan ketulian yang permanen.
5.
Solusi dalam Mengurangi Pencemaran Udara
a. Mengurangi
Polusi Udara
Cara terbaik mengurangi
polusi udara dari sumber transportasi adalah
dengan
berusaha mengurangi emisi polusi dari sumbernya. Mengurangi emisi polusi dari sumbernya melalui
perbaikan teknologi mengenai masalah lingkungan, seperti
pengembangan sistem tenaga penggerak dari listrik, pemakaian bahanbakar minyak
nabati dll.
Menurut Miller dalam
Sukarto (2006), ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
pencemaran udara akibat aktivitas kendaraan bermotor yaitu:
w Menggalakkan
pemakaian sepeda dan mengembangkan sistem angkutan massal (mass rapid transit
system) perkotaan.
w Mengurangi
kendaraan bermotor (mobil).
w Mengubah
mesin kendaraan bermotor.
w Menggunakan
bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Kelompok kami menawarkan penanaman pohon kersen untuk
mengurangi pencemaran udara dilingkungan sekitar ataupun didalam stasiun Tawang
dan stasiun Poncol. Selain dapat mengurangi pencemaran udara dan merindangkan,
pohon kersen juga menghasilkan buah yang berwarna merah dan manis. Buah kersen
biasanya disukai anak-anak dan merupakan sumber makanan bagi beberapa species
seperti codot (kelelawar pemakan buah) dan banyak species burung. Anak
sekolah suka sekali bermain di pohon ini
biasanya mereka juga mencari-cari buah yang sudah masak diantar dedaunan.
Burung-burung pemakan buah, seperti kelompok merbah dan burung cabe, sering
mengunjungi pohon ini di waktu siang untuk memakan buah atau sari buahnya yang
manis. Di waktu hari gelap, berganti aneka jenis kelelawar pemakan buah yang
datang dengan tujuan yang sama. Biji kersen tidak tercerna oleh burung dan
codot, karena itu kedua kelompok hewan ini sekaligus berfungsi sebagai penyebar
bijinya. Pohon kersen sangat bermanfaat sebagai peneduh jalan karena daunya
yang lebat dan batangnya yang lebih lentur namun kuat mungkin karena kotoran
kelelawar dan burung-burung pohon ini banyak di temui di tempat yang tidak
terurus. Di samping itu maafaat ekologisdari tanaman kersen adalah mampu
mengikat partikel debu di udara. Kayu dari tanaman ini juga cukup kuat
sehingga banyak yang dipakai untuk membuat perabotan dan manfaat lainya tentu
saja sebagai kayu bakar.
Tanaman
kersen ikut berperanan dalam mengurangi partikel debu yang bertebaran di udara.
Manfaat ekologis dari kersen sangat besar terhadap lingkungan tempat kita
beraktifitas. Terlepas dari itu tanaman kersen hingga saat ini masih belum
banyak yang membudidayakannya. Bedasarkan penelitian dari beberapa pakar di
bidang lingkungan menyatakan bahwa daun tanaman kersen mampu menjerat partikel
debu di udara dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian tanaman kersen dipecaya
berperan dalam memperbaiki dan manjaga keseimbangan tantanan lingkungan
perkotaan yang kondisi lingkungannya semakin memprihatinkan.
Berdasarkan
pemikiran di atas, tanaman kersen ini sudah saatnya dimanfaatkan bukan karena
buahnya ataupun kayunya melainkan fungsi yang lebih besar terhadap manusia
yaitu sebagai tanaman penjerat partikel debu di udara. Sehingga akan semakin
meningkatnya lingkungan kita yang bebas dari partikel debu.
Pengaruh
lainnya terhadap tatanan lingkungan kita yaitu dapat meningkatkan tingkat
kesejukan udara dimana tempat kita tinggal. Udara yang bebas partikel debu
tentunya akan mengurangi tingkat penyebaran penyakit yang diakibatkan partikel
debu ataupun debu yang merupakan media penyebaran penyakit tersebut. Selain
itu, limbah dari pohon kersen ini yang berupa daun yang telah berguguran dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. Dimana pupuk kompos dapat
menyuburkan tanah dan tanaman. Semakin banyak pohon kersen yang ditanam, maka
lingkungan menjadi semakin rindang, udara semakin bersih dan juga dapat
meminimalisir banjir, khususnya di lingkungan sekitar stasiun Tawang dan
stasiun Poncol.
Tetapi untuk
penumbuhan pohon kersen ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan juga jika
penanaman dilakukan di dalam area stasiun Tawang dan stasiun Poncol, harus merombak
ulang tata ruang di dalam stasiun itu sendiri. Atau dapat juga pohon kersen ini
ditempatkan di pot-pot besar jika tidak ingin merombak tata ruang di stasiun,
maka pohon yang ditanam di pot-pot tidak dapat tumbuh sebesar jika ditanam di
tanah langsung.
b. Mengurangi
Kebisingan
Solusi untuk mengurangi
kebisingan dari kendaraan bermotor yaitu :
w Mengubah
cara kerja dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang suara yang
menimbulkan bisingnya.
w Mengisolasi
mesin-mesin kendaraan yang menjadi sumber kebisingan.
w Merawat
mesin dan secara teratur dan periodik sehingga dapat mengurangi rasa bising.
w Membuat subway untuk kereta api.
w Memasang peredam suara di ruang-ruang tertentu.
Solusi lainnya untuk
mengurangi dampak polusi udara dan kebisingan di jalan raya dapat dilakukan
dengan cara penanaman pagar tanaman rapat sebagai filter atau penyaring suara,
debu, bahkan bau. Sebagai filter suara, pagar hidup yang cukup rimbun dan
tinggi dapat meredam kebisingan dari lalu lalang kendaraan bermotor. Daun–daun
tanaman dapat menangkap polutan–polutan di sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
a.
Denga adanya jalan
dibagian depan stasiun, serta
banyak kendaraan lalu lalang yang
menimbulkan polusi udara. Polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan
bermotor dapat mengaggu kegiatan bekerja serta dapat menimbulkan penyakit. Untuk
menhindari polusi udara maka pada bagian dilengkapi dengan pohon-pohon. Pohon yang disarankan yaitu pohon
kersen atau biasa disebut juga dengan talok.
b.
Pencemaran
udara disebabkan oleh dua sumber, yaitu sumber tak bergerak/diam
(pabrik-pabrik, perumahan) dan sumber bergerak (kendaraan bermotor).
c.
Dampak yang timbul dari pencemaran udara diantaranya sesak nafas dan
berbagai macam penyakit paru-paru. Sedangkan dampak
yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu kesehatan. Kebisingan dapat
menyebabkan meningkatnya tekanan darah, yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak
nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan mudah emosi. Kebisingan
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat meniumbulkan tuli sementara. Namun,
jika terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan tuli yang bersifat
permanen. Bahkan akan terjadi kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran
jika intensitas kebisingan sangat tinggi.
d. Solusi yang kelompok
kami tawarkan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar yaitu dengan
melakukan penanaman pohon kersen untuk merindangkan tempat-tempat yang terlalu
panas seperti dipinggiran jalan dan khususnya di stasiun Tawang dan stasiun
Poncol.
Saran
a. Seharusnya pemerintah memperhatikan
juga masalah pencemaran udara yang terjadi di daerahnya, khususnya di kota-kota
besar.
b. Pemerintah dapat membuat hutan kota
untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor di daerah
perkotaan.
c. Pemerintah dapat menyelenggarakan
acara car free day sesering mungkin.
d. Seharusnya pemerintah dapat menekan
penggunaan kendaraan pribadi dan mengalihkan masyarakat untuk menggunakan
angkutan umum dengan syarat memperbaiki fasilitas bagi pengguna angkutan umum dan melakukan
peremajaan bagi kendaraan yang sudah tidak layak jalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar