Selasa, 12 November 2013

makalah kimia lingkungan


MAKALAH
PENGANTAR KIMIA LINGKUNGAN

PENGGUNAAN TUMBUHAN SEBAGAI PEREDUKSI PENCEMARAN UDARA













Oleh:
Shiddiq Hasanofic 4301411134
Nailis Sa’adah 4301411140
Dian Mustikasari 4301411145




UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pencemaran udara atau disebut juga dengan polusi udara adalah proses masuknya polutan (bahan pencemar) ke dalam lapisan udara (atmosfer) sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan udara tersebut.
Pada dasarnya, secara alamiah alam mampu mengurangi polutan yang masuk ke lingkungannya untuk diubah menjadi suatu zat yang tidak berbahaya dan diperlukan untuk kehidupan di bumi ini. Namun, apabila jumlah zat polutan yang masuk ke dalam lingkungan telah melebihi batas normal yang tidak dapat ditolerir oleh lingkungan maka terjadilah peristiwa yang disebut dengan pencemaran. Salah satu faktor penyebab meningkatnya pencemaran udara adalah semakin meningkatnya populasi penduduk di suatu tempat, terutama di kota-kota besar.
Di dalam laporan WHO (1992) dinyatakan paling tidak 90% dari CO di udara perkotaan berasal dari emisi kendaraan bermotor. Berdasarkan estimasi, jumlah CO dari sumber buatan diperkirakan mendekati 60 juta ton per tahun. Separuh dari jumlah ini berasal dari kendaraan bermotor . menggunakan bahan bakar bensin dan sepertiganya berasal dari sumber tidak bergerak seperti pembakaran batubara dan minyak dari industri dan pembakaran sampah domestik.
Proses alami yang terjadi dalam kehidupan kita juga turut andil, garam dari percikan air laut, debu dari tanah yang terbawa angin dan badai pasir, asap dari kebakaran yang disebabkan oleh petir dan gas serta uap dari letusan gunung api. Semua bahan alami itu terdapat dalam kadar yang rendah dan tidak membawa akibat yang membahayakan.
Sementara gas oksigen merupakan komponen esensial bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Namun, akibat aktivitas manusia sendiri yang tidak ramah lingkungan, udara sering kali menurun kualitasnya menyebabkan penurunan produktivitas pertanian, kerusakan tanah dan penyakit serta kematian pada manusia.
Begitu pula, yang terjadi disekitar Stasiun Poncol dan Tawang, Semarang. Jarang disadari entah berapa ribu warga kota yang meninggal setiap tahunnya karena infeksi saluran pernapasan, asma, maupun kanker paru-paru akibat polusi udara kota. Udara kota telah dipenuhi oleh jelaga dan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Pada makalah ini, kami mempunyai gagasan dalam penurunan pencemaran udara dengan memanfaatkan tanaman yang dapat dikembangkan disekitar stasiun tersebut, mengingat kondisi perkembangan kesehatan yang mungkin tidak nampak bagi banyak orang disekitar. Oleh karena itu dengan dibuatnya makalah  ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam mengurangi bahaya pencemaran udara dan dapat dirasakan setelah terealisasikan dengan baik.
B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana pencemaran udara yang terjadi disekitar Stasiun Poncol dan Tawang?
2.    Apa sajakah sumber pencemaran udara itu?
3.    Apa sajakah dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup disekitar sumber tersebut?
4.    Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran udara?
C.  Tujuan Penulisan
1.    Memberikan gambaran mengenai pencemaran udara terutama disekitar Stasiun Poncol dan Tawang.
2.    Memberikan penjelasan mengenai sumber, efek negatif dan positif pencemaran udara.
3.    Memberikan penjelasan solusi untuk mengurangi pencemaran udara.
4.    Menjelaskan parahnya pencemaran udara yang terjadi dibumi kita.
5.    Menyadarkan pembaca untuk ikut berpartisipasi mengurangi pencemaran udara.

D.  Manfaat Penulisan
Memberi masukan atau informasi kepada seluruh pembaca terhadap penceramaran udara, dan juga terhadap pemerintah yang menjadi pemegang hak tertinggi dalam membuat aturan sehingga pencemaran udara bisa dicegah dan juga efeknya dapat dikuragi dan menjadikan bumi kita lebih sehat dan bersih.

BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pencemaran Udara
1.    Terjadinya Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti suhu yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut:
s  Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
s  Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
s  Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
s  Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
2.    Sumber Pencemar Udara
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut.
Melihat kondisi yang ada disekitar Stasiun Poncol dan Tawang, keduanya sama terletak di jalan raya. Pencemaran yang terjadi dikedua daerah tersebut juga berasal dari sumber rumah tangga dan sumber bergerak dari aktivitas lalu lintas kendaraan bermotor.
Kondisi di stasiun poncol lebih rentan akan pencemaran terhadap jelaga kendaraan bermotor jika dibandingkan dengan stasiun tawang, karena letaknya terdapat di jalan raya. Sedangkan di stasiun tawang lebih renatan polusi debu dari tananh yang terbawa angin, karena kondisi jalanya yang belum teraspal dengan baik. Kurangnya penghijauan yang terdapat di stasiun juga dapat mempengaruhi kondisi udara karena lebih banyak lahan yang digunakan sebagai area parkir. Partikel debu yang berada di udara mengandung berbagai senyawa kimia yang mana dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan, mencemari makanan yang dijual pedagang disekitar stasiun. Partikel debu ini juga dapat berupa asap rokok yang sangat mengganggu, terutama bagi perokok pasif yang lansung menghirup asap rokok. Menggangu kesehatan dan dapat menimbulkan penyakit paru-paru.
Gambar 1. Indeks Standar Pencemar Udara
3.    Jenis Zat Pencemarnya
Bahan pencemar yang dihasilkan oleh kegiatan manusia ini konsentrasinya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah ada di udara, terjadi secara alami, sehingga dapat mengganggu sistem kesetimbangan dinamik di udara dan dengan demikian dapat mengganggu kesejahteraan manusia dan lingkungannya.
Gambar 2. Siklus karbon
Sumber: “Environmental Science”, third edition, 1983, hal. 50
Sumber bahan pencemar udara ada lima macam yang merupakan penyebab utama (sekitar 90%) terjadinya pencemaran udara global di seluruh dunia yaitu:
1)   Gas karbon monoksida, CO
2)   Gas-gas nitrogen oksida, NOx
3)   Gas hidrokarbon, CH
4)   Gas belerang oksida, SOx
5)   Partikulat-partikulat (padat dan cair)
a. Gas karbon monoksida, CO
Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa, titik didih -192ยบ C, tidak larut dalam air dan beratnya 96,5% dari berat udara. Reaksi-reaksi yang menghasilkan gas karbon monoksida antara lain:
·       Pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar atau senyawa­ senyawa karbon lainnya.
·       Reaksi antara gas karbon dioksida dengan karbon dalam proses industri yang terjadi dalam tanur.
·       Penguraian gas karbon dioksida pada suhu tinggi.
·       Gas karbon monoksida yang dihasilkan secara alami yang masuk ke atmosfer lebih sedikit bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dari kegiatan manusia.
b. Gas-gas Nitrogen oksida, NOx
Gas-gas Nitrogen oksida yang ada di udara adalah Nitrogen monoksida NO, dan Nitrogen dioksida NO2 termasuk bahan pencemar udara. Gas Nitrogen monoksida tidak berwarna, tidak berbau, tetapi gas nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam dan menyebabkan orang menjadi lemas.
c. Hidrokarbon CH
Sumber terbesar senyawa hidrokarbon adalah tumbuh-­tumbuhan. Gas metana CH4 adalah senyawa hidrokarbon yang banyak dihasilkan dari penguraian senyawa organik oleh bakteri anaerob yang terjadi dalam air, dalam tanah dan dalam sedimen yang masuk ke dalam lapisan atmosfer.
d. Gas-gas belerang oksida SOx
Gas belerang dioksida SO2 tidak berwarna, dan berbau sangat tajam. Gas belerang dioksida dihasilkan dari pembakaran senyawa­-senyawa yang mengandung unsur belerang. Gas belerang dioksida SO2 terdapat di udara biasanya bercampur dengan gas belerang trioksida SO3 dan campuran ini diberi simbol sebagai SOx.
e. Partikulat
Yang dimaksud dengan partikulat adalah berupa butiran-butiran kecil zat padat dan tetes-tetes air. Partikulat-partikulat ini banyak terdapat dalam lapisan atmosfer dan merupakan bahan pencemar udara yang sangat berbahaya.
f. Partikel debu
Partikel debu secara alami dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau dari letusan gunung berapi. Partikel debu dapat berada di udara melayang-layang dalam waktu yang relative lama, sehingga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan. Partikel debu dapat mengandung berbagai senyawa kimia, dan mempunyai ukuran yang berbeda tergantung dari sumber emisinya.
Logam Pb di udara salah satunya yang dapat terkandung di dalam partikel debu. Logam Pb diperoleh dari hasil emisi pembakaran bahan bakar bensin yang mengandung Pb. Partikel Pb dalam bensin berupa senyawa organic yaitu Pb-tetraetil yang berfungsi untuk menaikkan bilangan oktan dari bensin. Polutan Pb yang masuk ke dalam tubuh dapat menghambat sistem pembentukan haemoglobin (Hb) dalam darah, merusak fungsi hati dan ginjal, serta penyebab kerusakan syaraf.
4.    Pengaruh Kebisingan dan Bau terhadap Kesehatan
Tempat Pembuangan Akhir pastilah banyak sampah yang terkumpul dalam jumlah yang sangat besar. Apa yang terjadi jika tidak ada tempat pembuangan akhir dari sampah? Apa yang terjadi jika sampah dibiarkan saja, tanpa diolah atau diperlakukan? Bau busuk yang berasal dari sampah juga merupakan proses biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Mikroorganisme melakukan penguraian secara alami untuk mengubah senyawa menjadi zat yang lebih sederhana. Timbunan sampah selain menghasilkan gas H2S yang berbau busuk, juga dapat menghasilkan gas metana (CH4). Bau busuk yang timbul dari sampah dapat menyebabkan timbulnya penyakit. Binatang lalat juga membantu penyebaran terjadinya penyakit. Melalui udara, bau yang timbul dari sampah dapat menyebabkan kepala pusing, sesak nafas, dan dapat menimbulkan mual bagi orang yang menghirupnya.
Bunyi atau suara juga dapat menyebabkan pencemaran udara jika melampaui batas pendengaran manusia. Bunyi merupakan gelombang zat yang sampai ke telinga manusia. Bising merupakan bunyi yang tidak dikehendaki karena tidak sesuai dengan konteks ruang dan waktu sehingga menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan. Sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor seperti saat menyalakan klakson, bunyi knalpot yang memekakkan telinga, atau banyaknya mobil yang berlalu lalang. Sumber transportasi lain yang juga dapat menyebabkan kebisingan adalah kereta api dan penerbangan.
Kebisingan juga dapat terjadi dari sumber yang diam seperti pada kegiatan konstruksi yaitu mesin pengaduk semen, penghancuran material, atau pemadatan tanah. Dari kegiatan perindustrian, alat-alat industri, mesin, dan diesel juga dapat menyebabkan kebisingan. Acara live music yang menggunakan sound system atau alat pengeras suara yang memekakkan telinga juga penyebab terjadinya kebisingan.
Tahukah kalian bahwa kegaduhan di ruang kelas juga dapat menyebabkan kebisingan? Apa dampak yang terjadi karena kebisingan? Dampak yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah, yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan mudah emosi. Oleh karena itu, tidak heran jika dalam acara musik yang digelar di panggung dapat memicu terjadinya pertengkaran diantara penonton. Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat meniumbulkan tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan tuli yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran jika intensitas kebisingan sangat tinggi. Jadi, jangan menganggap terlampau remeh terhadap kebisingan yang timbul, karena dengan meningkatnya usia, kebisingan dapat menyebabkan penurunan daya dengar yang akhirnya dapat mengakibatkan ketulian yang permanen.
5.    Solusi dalam Mengurangi Pencemaran Udara
a.    Mengurangi Polusi Udara
Cara terbaik mengurangi polusi udara dari sumber transportasi adalah dengan berusaha mengurangi emisi polusi dari sumbernya. Mengurangi emisi polusi dari sumbernya melalui perbaikan teknologi mengenai masalah lingkungan, seperti pengembangan sistem tenaga penggerak dari listrik, pemakaian bahanbakar minyak nabati dll.
Menurut Miller dalam Sukarto (2006), ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara akibat aktivitas kendaraan bermotor yaitu:
w  Menggalakkan pemakaian sepeda dan mengembangkan sistem angkutan massal (mass rapid transit system) perkotaan.
w  Mengurangi kendaraan bermotor (mobil).
w  Mengubah mesin kendaraan bermotor.
w  Menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
Kelompok kami menawarkan penanaman pohon kersen untuk mengurangi pencemaran udara dilingkungan sekitar ataupun didalam stasiun Tawang dan stasiun Poncol. Selain dapat mengurangi pencemaran udara dan merindangkan, pohon kersen juga menghasilkan buah yang berwarna merah dan manis. Buah kersen biasanya disukai anak-anak dan merupakan sumber makanan bagi beberapa species seperti codot (kelelawar pemakan buah) dan banyak species burung. Anak sekolah suka sekali bermain di pohon ini biasanya mereka juga mencari-cari buah yang sudah masak diantar dedaunan. Burung-burung pemakan buah, seperti kelompok merbah dan burung cabe, sering mengunjungi pohon ini di waktu siang untuk memakan buah atau sari buahnya yang manis. Di waktu hari gelap, berganti aneka jenis kelelawar pemakan buah yang datang dengan tujuan yang sama. Biji kersen tidak tercerna oleh burung dan codot, karena itu kedua kelompok hewan ini sekaligus berfungsi sebagai penyebar bijinya. Pohon kersen sangat bermanfaat sebagai peneduh jalan karena daunya yang lebat dan batangnya yang lebih lentur namun kuat mungkin karena kotoran kelelawar dan burung-burung pohon ini banyak di temui di tempat yang tidak terurus.  Di samping itu maafaat ekologisdari tanaman kersen adalah mampu mengikat partikel debu di udara.  Kayu dari tanaman ini juga cukup kuat sehingga banyak yang dipakai untuk membuat perabotan dan manfaat lainya tentu saja sebagai kayu bakar.
Tanaman kersen ikut berperanan dalam mengurangi partikel debu yang bertebaran di udara. Manfaat ekologis dari kersen sangat besar terhadap lingkungan tempat kita beraktifitas. Terlepas dari itu tanaman kersen hingga saat ini masih belum banyak yang membudidayakannya. Bedasarkan penelitian dari beberapa pakar di bidang lingkungan menyatakan bahwa daun tanaman kersen mampu menjerat partikel debu di udara dalam jumlah yang banyak. Dengan demikian tanaman kersen dipecaya berperan dalam memperbaiki dan manjaga keseimbangan tantanan lingkungan perkotaan yang kondisi lingkungannya semakin memprihatinkan.
Berdasarkan pemikiran di atas, tanaman kersen ini sudah saatnya dimanfaatkan bukan karena buahnya ataupun kayunya melainkan fungsi yang lebih besar terhadap manusia yaitu sebagai tanaman penjerat partikel debu di udara. Sehingga akan semakin meningkatnya lingkungan kita yang bebas dari partikel debu.
Pengaruh lainnya terhadap tatanan lingkungan kita yaitu dapat meningkatkan tingkat kesejukan udara dimana tempat kita tinggal. Udara yang bebas partikel debu tentunya akan mengurangi tingkat penyebaran penyakit yang diakibatkan partikel debu ataupun debu yang merupakan media penyebaran penyakit tersebut. Selain itu, limbah dari pohon kersen ini yang berupa daun yang telah berguguran dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. Dimana pupuk kompos dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Semakin banyak pohon kersen yang ditanam, maka lingkungan menjadi semakin rindang, udara semakin bersih dan juga dapat meminimalisir banjir, khususnya di lingkungan sekitar stasiun Tawang dan stasiun Poncol.
Tetapi untuk penumbuhan pohon kersen ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Dan juga jika penanaman dilakukan di dalam area stasiun Tawang dan stasiun Poncol, harus merombak ulang tata ruang di dalam stasiun itu sendiri. Atau dapat juga pohon kersen ini ditempatkan di pot-pot besar jika tidak ingin merombak tata ruang di stasiun, maka pohon yang ditanam di pot-pot tidak dapat tumbuh sebesar jika ditanam di tanah langsung.
b.    Mengurangi Kebisingan
Solusi untuk mengurangi kebisingan dari kendaraan bermotor yaitu :
w  Mengubah cara kerja dari yang menimbulkan bising menjadi berkurang suara yang menimbulkan bisingnya.
w  Mengisolasi mesin-mesin kendaraan yang menjadi sumber kebisingan.
w  Merawat mesin dan secara teratur dan periodik sehingga dapat mengurangi rasa bising.
w  Membuat subway untuk kereta api.
w  Memasang peredam suara di ruang-ruang tertentu.
Solusi lainnya untuk mengurangi dampak polusi udara dan kebisingan di jalan raya dapat dilakukan dengan cara penanaman pagar tanaman rapat sebagai filter atau penyaring suara, debu, bahkan bau. Sebagai filter suara, pagar hidup yang cukup rimbun dan tinggi dapat meredam kebisingan dari lalu lalang kendaraan bermotor. Daun–daun tanaman dapat menangkap polutan–polutan di sekitarnya.












BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
a.       Denga adanya jalan dibagian depan stasiun, serta banyak kendaraan lalu lalang yang menimbulkan polusi udara. Polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor dapat mengaggu kegiatan bekerja serta dapat menimbulkan penyakit. Untuk menhindari polusi udara maka pada bagian dilengkapi dengan pohon-pohon. Pohon yang disarankan yaitu pohon kersen atau biasa disebut juga dengan talok.
b.      Pencemaran udara disebabkan oleh dua sumber, yaitu sumber tak bergerak/diam (pabrik-pabrik, perumahan) dan sumber bergerak (kendaraan bermotor).
c.       Dampak yang timbul dari pencemaran udara diantaranya sesak nafas dan berbagai macam penyakit paru-paru. Sedangkan dampak yang timbul karena kebisingan dapat mengganggu kesehatan. Kebisingan dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah, yang mengakibatkan timbulnya rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan mudah emosi. Kebisingan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dapat meniumbulkan tuli sementara. Namun, jika terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan tuli yang bersifat permanen. Bahkan akan terjadi kerusakan sebagian atau seluruh alat pendengaran jika intensitas kebisingan sangat tinggi.
d.      Solusi yang kelompok kami tawarkan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar yaitu dengan melakukan penanaman pohon kersen untuk merindangkan tempat-tempat yang terlalu panas seperti dipinggiran jalan dan khususnya di stasiun Tawang dan stasiun Poncol.

Saran
a.       Seharusnya pemerintah memperhatikan juga masalah pencemaran udara yang terjadi di daerahnya, khususnya di kota-kota besar.
b.      Pemerintah dapat membuat hutan kota untuk mengurangi polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor di daerah perkotaan.
c.       Pemerintah dapat menyelenggarakan acara car free day sesering mungkin.
d.      Seharusnya pemerintah dapat menekan penggunaan kendaraan pribadi dan mengalihkan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum dengan syarat memperbaiki fasilitas  bagi pengguna angkutan umum dan melakukan peremajaan bagi kendaraan yang sudah tidak layak jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar